Vrey Pov
Menyaksikan kematian orang-orang yang
kita sayangi dihari yang seharusnya memakan kue dan meniup lilin. Di depan mata tak terbayangkan berapa air mata yang kita keluarkan. Itu
yang terjadi padaku sekarang tak ada yang bisa kulakukan, menghidupkan
orang yang mati itu mustahil. Aku hanya menatap orang yang membunuh
keluargaku.menatap penuh kebencian layaknya ingin membalas semua
ini. Tapi apa dayaku yang hanya bisa menatapnya, dia tertawa kejam lalu
pergi, aku sudah tak tahan semua ini... uugh mengapa Tuhan memberikan cobaan
yang begitu berat pada gadis yang baru menginjak umur ke 10 ini. Aku keluar
rumah sambil berteriak minta tolong, akhirnya tetanggaku bermunculan
dengan muka khawatir mereka mengenal baik diriku dan juga
keluargaku, mereka menatapku dengan penuh tanda tanya.
"tolooong hiks tolong" jeritku tak tertahankan sambil menunjuk pintu depan rumah.
"kamu tenangkan vrey dulu aku masuk ke dalam"sahut temanku yang bernama milan.
"vrey
tenang vrey kamu kenapa menangislah sepuasnya aku disini untukmu" Tyara
mencoba menenangkanku tyara dan milan adalah temanku mereka sangat baik
padaku.
"hiks hiks" terdengar sura isakan yang ternyata itu adalah suara Milan dia berlari kearahku dan Tyara.
"Tyara
aku hiks hiks panggil poli hiks polisi dulu" sahut Tyara dengan penuh
isakan dan dia mulai berlari kerumahnya untuk melepon polisi.
Para tetangga dan polisi pun tiba polisi pun
tiba, mereka mentapku iba.
"dik vrey bersabarlah ini cobaan" seorang pria berseragam polisi mencoba menenangkanku.
Tyara menatapku penuh tanda tanya dia mengajak polisi berbicara empat mata.
Tyara pov
Aku mengajak bicara polisi tadi empat mata, aku tiba di depan rumahku yang berhadapan dengan rumah Vrey.
"ada apa pak kenapa temanku menangis?" tanyaku.
"itu....."
"pak herman tolong bantu evakuasi mayat mayatnya"sahut pria yang sepertinya teman kerja pak polisi tadi.
"baik" pak polisi meninggalkanku.
"Tunggu
apa tadi pria itu bilang 'mayat'"
"sebenarnya apa yang terjadi?...
jangan-jangan... aah tak boleh berfikir negative....tapi kalau benar terjadi".
"hush
hush wahai pikiran negative pergilah".
"ya sudah aku mau tenangkan vrey dulu
kasihan dia tapi aku masih penasaran dan tak baik menyakan hal ini
kepada orang yang sedang bersedih.akupun menghampiri vrey dan mecoba
menenangkan nya"
"Vrey masuk ke dalam rumahku dulu yuk" ajakku ke dalam rumah.
Aku dan vrey masuk ke dalam rumahku, aku mnyuguhkannya air putih.
"Vrey minum dulu sehabis minum bicarakan baik-baik"ujarku
Dia meminum habis air putih tadi lalu dia mulai angkat suara.
"ibu hiks hiks ayah kakak hiks" aku kebingungan dengan apa yang terjadi....
***bersambung***
yo
minna ini cerita tentang seorang gadis bernama vrey kehilangan
keluarganya pada hari ulang tahunnya dan dia mendapat surat yang
ditunjukkan padanya seperti apa suratnya ..
see you in the next chapter
kaori tsuraya.
💝
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar